Peradaban Mesir Kuno

Mesir Kuno adalah
suatu peradaban kuno
di bagian timur laut Afrika.Peradaban ini terpusat sepanjang pertengahan hingga hilir Sungai Nil yang mencapai kejayaannya pada sekitar abad ke-20 pada masa yang disebut sebagai periode kerajaan baru.
Daerahnya mencakup wilayah Delta Nil di
utara, hingga jebel barkal di katarak keempat Nil.
Pada beberapa zaman tertentu, peradaban Mesir meluas hingga bagian selatan Levant Gurun timur, pesisir pantai Laut Merah, Semenanjung Sinai,
serta Gurun Barat (terpusat pada
beberapa oasis).
Peradaban Mesir Kuno
berkembang selama kurang lebih tiga setengah abad. Dimulai dengan unifikasi awal
kelompok-kelompok yang ada di Lembah Nil sekitar 3150 SM, peradaban ini secara tradisional dianggap berakhir
pada sekitar 31 SM, sewaktu Kekaisaran Romawi awal menaklukkan dan menyerap wilayah Mesir Ptolemi sebagai
bagian provinsi Romawi. Walaupun hal ini bukanlah pendudukan asing pertama
terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik
dan agama secara bertahap di Lembah Nil, yang secara efektif menandai
berakhirnya perkembangan peradaban independen Mesir.
Peradaban Mesir Kuno
didasari atas kontrol keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan
manusia, ditandai terutama oleh
- irigasi teratur terhadap Lembah
Nil;
- eksploitasi mineral dari lembah dan wilayah gurun
di sekitarnya;
- perkembangan awal sistem tulisan dan literatur independen;
- organisasi proyek kolektif;
- perdagangan dengan wilayah Afrika timur dan
tengah serta Mediterania timur; serta
- aktivitas militer yang menunjukkan
karakteristik kuat hegemoni kerajaan dan dominasi wilayah terhadap
kebudayaan tetangga pada beberapa periode berbeda.
Pengelolaan
kegiatan-kegiatan ini dilakukan oleh elit sosial, politik, dan ekonomi yang
mencapai konsensus sosial melalui sistem yang rumit didasari kepercayaan agama di
bawah sosok penguasa setengah dewa (semi-divine), yang biasanya
laki-laki, melalui suatu suksesi dinasti penguasa
yang dikenal oleh dunia luas sebagai kepercayaan politeisme.
Tentang peta Mesir Kuno. Bagian selatan Mesir mereka
sebut Mesir baru. Bagian Utara Mesir mereka sebut Mesir lama. Di Mesir baru ada
lembah para raja, tempat Kuburan Tuthankhamen. Di Mesir lama, ada Giza,
tempat piramida paling besar.
Di Mesir, tentu saja ada Dewa dan Dewi. Salah satunya adalah Dewa Osiris, dewa kematian. Dewa-dewa lainnya adalah Isis, Tawaret, Thoth, Sebek, Nut, Amun-Ra, dan masih banyak lagi! Tahukah kamu, bahwa Orang Mesir Kuno menyembah kurang lebih 2.000 dewa dan dewi.
Di Mesir, tentu saja ada Dewa dan Dewi. Salah satunya adalah Dewa Osiris, dewa kematian. Dewa-dewa lainnya adalah Isis, Tawaret, Thoth, Sebek, Nut, Amun-Ra, dan masih banyak lagi! Tahukah kamu, bahwa Orang Mesir Kuno menyembah kurang lebih 2.000 dewa dan dewi.
Wisata Mesir

Dengan peradaban yang telah dimulai sejak sekitar 7000
tahun yang lampau, Mesirmenempatkan dirinya dalam urutan atas negara-negara
tujuan wisata dunia. Hal ini tidak aneh, apalagi Pyramid dan Sphinx (salah satu
dari tujuh keajaiban dunia) sudah ribuan tahun sebelum Masehi berdiri kokoh
menjadi saksi bisu lahirnya peristiwa-peristiwa bersejarah di lembah Nil.
Jangan pula heran bila anda melangkah di negara ini,
setiap jengkal tanah yang dipijak akan mengisahkan peristiwa sejarah
tersendiri, begitulah kira-kira. Seakan-akan kita sedang berjalan menelusuri
sebuah museum raksasa yang menyimpan ribuan peninggalan sejarah berbagai
peradaban, mulai dari Mesir Kuno (coptic), Fir'aun (pharaoh), Yunani
(Hellenisme), romawi hingga peradaban Islam yang pernah ada dan berkembang di
negeri Ardhul Kinanah ini.
Drama sejarahnya dimulai ketika menjelang tahun 3400
SM. Kala itu di Mesir timbul revolusi kebudadyaan yang merupakan titik-tolak
kemajuan zaman, yaitu dimulainya budaya bercocok tanam. Sehingga sifat nomaden
berubah menjadi sikap menetap, lalu terbentuklah masyarakat baru. Setelah kian
berkembang akhirnya tersusun kerajaan-kerajaan kecil.
Menjelang tahun 3000 SM. kerajaan kecil itu
terkelompok menjadi dua kertajaan besar, yaitu Mesir Hulu di daerah Selatan
dengan ibukota Thebes (kini Luxor) dan Mesir Jilir di bagian Utara dengan
ibukota Memphis. Bahkan, selanjutnya raja Mesir Hilir yang bernama Menes bisa
menyatukan dua kerajaan tersebut, dan ditetapkanlah Memphis sebagai
ibukota. Usaha Menes rupanya tak cuma itu, pada zamannya pula berhasil
diciptakan jenis huruf atau lambang Hieroglyphics.
Rangkaian sejarah ini sejalan dengan ungkapan bangsa
Yunani yang menyebut Memphisuntuk sebuah nama ibukota Mesir Kuno
(2615-1990 SM.), terletak di dekat Sakkara. Kerajaan awal dari dinasti
pertama didirikan di kota ini, dan disitu juga banyak kuburan para
pemamgku dinasti pertama (3200 SM.) maupun kuburan hampir semua raja dinasti
kedua. Sememnjak berdirinya kerajaan baru (1570-332 SM.), ibukota Mesir Kuno
lalu berpindah dari Memphis ke Thebes. Meskipun administrasinya
dijalankan di Tehbes, tapi kebanyakan pegawai pemerintahan tetap tinggal di Memphis dan
dikuburkan di Sakkara. sakkara itu sendiri dibangun untuk raja Zoser dari
dinasti ke-3.
Seorang budayawan bernama Champollion yang mengikuti
ekspedisi Napolen Bonaparte ketika menduduki Mesir tahun 1798 berusaha
menyelidiki sebuah batu bertulis (prasasti) yang ditemukan di kampung Rasyid
(belakang dikenal dengan Rosetta Stone). Prasasti tersebut memuat dekrit
Ptolomeus V dari Yunani, tahun 320 SM. Dekrit itu terdiri atas tiga tulisan,
yaitu: Hieroglyphics, Demotic, dan Coptic yang merupakan terjemahan antara satu
sama lainnya.
Dalam penyelidikan Champollion selama puluhan tahun
atas prasasti itu, terbacalah nama Ptolemy dan Cleopatra. Sejak saat itu huruf
Hieroglyphics dapat dibaca, dan tersingkaplah rahasia sejarah Mesir Kuno.
Hingga tahun 332 SM. atau selama 2.250 tahun, Mesir
Kuno telah diperintah oleh 330 Fir'aun yang terbagi menjadi 31 dinasti. Setelah
itu datang Iskandar Agung, Romawi, Yunani, dan Islam yang dibawa oleh panglima
'Amru bin 'Ash pada tahun 641 M.
Diantara warisan sejarah Mesir yang berada di sekitar Cairo sebagai
berikut: [klik pada tempat wisata yang ingin anda kunjungi.
- Pyramid dan Sphinx
- Benteng Salahudin
- Masjid Bersejarah
- Museum Mesir di Tahrir
- The Egyptian Ancient Thebes
- Port Said
- Sinai
- Iskandariyah
- Aswan
- Faiyoum
- Benteng Salahudin
- Masjid Bersejarah
- Museum Mesir di Tahrir
- The Egyptian Ancient Thebes
- Port Said
- Sinai
- Iskandariyah
- Aswan
- Faiyoum
0 komentar:
Posting Komentar